Hi visitors of blog.jar2.net! My website has been moved to a new domain raffer.one. Happy browsing!

Bersih-Bersih Timeline Facebook

November 19, 2015 • Online

Hari ini diisi dengan bersih-bersih timeline/wall Facebook, sebagai bagian dari seri Hidup Sosial Tanpa Media Sosial. Maksud dari bersih-bersih ini ialah untuk mendefinisikan kembali fungsi timeline sebagai wall untuk bercakap-cakap dengan teman melalui Facebook. Kira-kira seperti kolom testimonial di jaman Friendster, atau wall Facebook tahun 2008-an.

Saat ini timeline lebih banyak dipakai sebagai media siaran, untuk share segala macam foto, link, status. Artinya apa? Artinya fokus timeline adalah all about me. Ya, memang benar sih. Tapi kan kita tidak perlu menyiarkan semua tentang diri sendiri, kecuali kalau kamu itu selebriti. Bahkan tidak jarang orang memanggil orang lain melalui timeline sendiri. Jadi bukan dengan memposting di timeline orang tersebut. Kalau timeline diibaratkan sebagai rumah, maka kita memanggil teman kita menggunakan toa (pengeras suara) dari rumah sendiri, bukannya datang menghampiri rumah teman.

Karena sudah begitu banyak postingan di timeline selama bertahun-tahun, maka cukup sulit memilah postingan mana yang ingin dibuang dan mana yang ingin disimpan. Mungkin akan ada yang tidak sengaja terbuang, tapi biar sajalah. Toh tidak ada yang “penting” di Facebook.

Aku memilah postingan di timeline menjadi 3 jenis:

  • Postingan isu dan minat dari diri sendiri, seperti link berita, update status, gambar, foto. Dihapus.
  • Postingan/tag dari orang lain yang tidak ada perlu, seperti iklan, kontes, game request, tag foto yang aku tidak ada di dalamnya. Dihapus / untag.
  • Postingan dari orang lain yang spesifik ditujukan untuk aku, seperti link atau foto mengenai minat bersama, perbincangan kabar, ucapan salam. Disimpan.

Postingan itu dihapus atau disimpan sesuai dengan definisi wall yang aku buat untuk penggunaan media sosial.

Setidaknya dengan begini aku bisa mengembalikan fungsi media sosial sebagai media sosial. Karena media sosial itu ya hanya sebuah alat, sama seperti uang hanya sebagai alat. Perihal alat itu memberi kebaikan atau keburukan tergantung pada penggunanya. Dan beginilah aku menggunakan media sosial.

Kini, setelah timeline dibersihkan dan aku logout dari Facebook, maka waktunya menjalani perjalanan yang sesungguhnya!

Comments are closed.